Mengaku cinta tanah air Indonesia, tetapi tidak mengenal budaya dan tradisi unik asli Indonesia, maka kamu belum lulus cinta tanah air. Apalagi di hari menjelang peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, rasanya sangat cocok jika kamu mengenal budaya-budaya unik yang hanya ada di Indonesia. Setelah mengenal, kamu harus bisa mewartakannya kepada dunia, agar semakin banyak orang mengenal betapa indah dan beragamnya budaya di Indonesia tercinta.
Kekayaan budaya Indonesia sangat beragam, diantaranya ada tarian, musik, bahasa, adat istiadat dan masih banyak lagi. Coba sesekali kamu perhatikan dan rangkum berbagai budaya yang ada di tempat tinggalmu. Kamu akan dibuat kagum oleh unik dan beragamnya budaya Indonesia. Lalu, budaya-budaya apa saja yang ada di Indonesia yang sudah kamu ketahui? Yuk, simak infonya berikut ini!
1. Tradisi Mangongkal Holi – Sumatera Utara

Mangongkal Holi adalah salah satu tradisi Batak yang masih dilestarikan oleh sebagian etnis Batak sampai saat ini.
“Mangongkal” dalam bahasa Indonesia artinya menggali, sedangkan “Holi” artinya tulang, sehingga mangongkal holi adalah menggali tulang – dalam hal ini menggali kuburan manusia untuk memindahkan tulang orang yang sudah lama meninggal dunia ke kuburan baru.
Menurut kepercayaan, orang yang telah meninggal dunia, maka bukanlah “tiada” melainkan mereka menuju ke proses yang sempurna di alam keabadian dan berkumpul dengan arwah satu keluarga. Sehingga dengan adanya kepercayaan yang telah turun temurun, maka etnis Batak pun melakukan prosesi upacara Mangongkal Holi. Seringkali, Mangongkal Holi, bukan hanya sekeda memindahkan ke kuburan yang baru, tetapi membuat “Tugu Marga”.
[promotion_banner id=”595416″ title=”Promo Belanja Online, Kode Voucher Toko Online, Diskon, dan Kupon” image_url=”https://content.shopback.com/id/wp-content/uploads/2017/12/28181700/847×100.png”]
3. Tradisi Upacara Belian

Upacara Belian ini adalah upacara untuk tolak bala, yang pada umumnya ditujukan untuk 4 hal, yaitu mengobati orang sakit, membantu orang hamil yang ditengarai sulit melahirkan, mengobati kemantan dan menolak wabah penyakit.
Suku yang masih melaksanakan upacara adat ini adalah suku Petalangan, yang merupakan suku terbesar di Riau. Upacara adat ini biasanya digelar malam hari, di rumah orang yang sakit, atau di rumah adat yang besar sehingga banyak warga suku yang hadir.
4. Tradisi Nganggung – Bangka Belitung

Adat Nganggung, adalah tradisi masyarakat Kabupaten Bangka. Yaitu setiap keluarga membawa 1 dulang dengan isi berbagai penganan yang tertutup tudung saji. Karena setiap keluarga membawa dulang, maka adat Nganggung juga disebut dengan adat Sepintu Sedulang. Nama Sepintu Sedulang kemudian menjadi nama lain dari kabupaten Bangka, yakni bumi Sepintu Sedulang.
Sepintu Sedulang digelar pada saat perayaan hari – hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Miraj, menyambut tamu penting, maupun jika ada warga kampung yang meninggal dunia. Warga masyrakat akan membawa dulang berisi penganan ke masjid untuk memperingati meninggalnya keluarga mereka pada saat 3 hari, 7 hari, 25 hari, 40 hari, dan 100 hari. Sebelum isi dulang disantap akan dibacakan doa oleh tokoh agama setempat ataupun imam masjid kampung. Adat ini merupakan cerminan dari kegotongroyongan masyarakat setempat.
5. Tradisi Ngobeng – Palembang

Ngobeng merupakan tradisi makan bersama warisan budaya leluhur. Tradisi itu, kini mulai jarang dijumpai karena masyarakat lebih memilih menjamu tamu dengan prasmanan. Padahal, “ngobeng” sangat dalam maknanya, yaitu untuk menghargai tamu dan mempererat silaturahmi. Ketika masuk rumah, tamu langsung disiapkan air untuk cuci tangan dan kemudian menuju hidangan.
Satu hidangan dengan menu beragam, akan disantantap oleh delapan orang. Biasanya, nasi minyak adalah santapan utama yang dilengkapi dengan opor ayam, gulai kambing dan daging sapi masak malbi. Kadangkala ditambahkan acar dan tumisan buncis yang diberi santan serta sambal nanas. Makanan penutupnya adalah srikaya, yang dibuat dari campuran telur, santan dan gula yang diberi pewarna dari perasan daun suji.
6. Tabuik – Sumatera Barat

Upacara Tabot atau Tabuik adalah tradisi masyarakat di Bengkulu dan di pantai barat Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram dalam kalender Islam untuk memperingati kematian cucu Nabi Muhammad, Husein.
Tabuik berasal dari bahasa Arab Melayu yang berarti tabut atau peti atau biasa disebut dengan keranda yang dihiasi bunga-bunga dan kain warna-warni yang diarak keliling kampung dan terakhir dilarung di laut. Tradisi ini bersifat kolosal, karena melibatkan banyak orang, mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan sampai dengan tahap akhir puncak acara.
Baca juga: 11 Tempat Wisata di Padang Paling Populer yang Wajib Dikunjungi
Itu tadi tradisi-tradisi yang ada di Nusantara tercinta. Kalau kamu merasa bahwa ini adalah warisan budaya luhur nenek moyang, maka kamu juga harus andil dalam pelestariannya. Nah tradisi unik Sumatra ini lah yang membuat Indonesia kaya akan budaya dan tradisi. Bangga kan jadi orang Indonesia?
“Sudah siap untuk belanja akhir tahun? Yuk ikut ShopFest dan dapatkan promo terbaik di ecommerce kesayangan. Klik di sini!”
Featured image: http://dofra-newsholic.blogspot.co.id/
Editor: Nimas Arini